Kamis, 01 Januari 2015

kematian adalah cara orang Indonesia menghormati orang

Bangsa yang besar adalah bangsa yang mau menghargaipara pahlawannya, berawal dari kalimat itu lah saya menarik benang merah dengan beberapa kejadian di negeri ini. Sesungguhnya Orang Indonesia itu luarnya brangasan tp dalemnya sebenarnya remuk redam, mudah emosi mudah pula ketakutan.Rakyat Indonesia mudah sekali mebenci mudah pula memaafkan, mudah marah gampang pula untuk menangis.Kini Begitu banyak yg membanggakan dan memuja Soekarno tp hanya sebagian kecil yg tau begitu perihnya Soekarno di kala hidupnya,dulu soekarno di skenariokan untuk di lenyapkan sekarang jika mampu orang –orangyg memujanya ingin membangkitkannya dari alam kubur sana demi bangkitnya kembali spirit soekarnoisme . Keburukan orang akan Nampak di depan mata, tp kebaikan orang akan di rindukan ketika orang itu jauh atau sudah tiada, sama seperti pak soeharto, soeharto di gulingkan karena kebencian rakyat ( katanya), tp selepas beliau wafat muncul slogan “penak jaman ku tho” , yg dulu menghujat kini mengakui soeharto adalah bapak bangsa bahkan ada yg menginginkan beliau di angkat jd pahlawan bangsa. Pertanyaannya adalah inikah karakter bangsa?? Baru mau mengakui kehebatan/kelebihan orang setelah dia mangkat atau lengser dari jabatannya??.. Contoh saja SBY saat menjabat banyak orang yg menghujatnya , tp ketika pensiun banyak yg mengakui kehebatannya ..ucapan #terimakasigSBY pun membanjiri sudut sudut dunia nyata & dunia maya. Contohnya lagi Prabowo saat pilpres begitu di hujat di hina bahkan di fitnah tp setelah semua usai lawanpun mengatakan prabowo seorang negarawan seorang ksatria dan segala macam pujian lainnya.. DN aidit dan SM Kartosuwiryo dijamannya di cari oleh negara dan Rakyat untuk di lenyapkan, tp kini setelah mereka meninggal banyak yg mencari banyak yg ingin tau tentang pemikirannya bahkan segelintir orang mencoba kembali membangkitkan ajarannya. dimasa hidupnya kita mungkin pernah membenci teman atau handaytolan tp ketika dia meninggalkan kita lebih dulu kita menangis histeris dan merindukan dia untuk kembali datang Kenapa bangsa ini punya KEBIASAAN "baru mau mengakui kehebatan orang setelah dia meninggal-pensiun atau di lengserkan ?? APAKAH DIMATA ORANG INDONESIA KEMATIAN MERUPAKAN CARA MENGHARGAI KELEBIHAN ORANG ??!! … Bangsa ini terjebak dogma, terjabak tradisi dan terjebak kebiasan yg perlu di restorasi, biasa memelihara kedengkian tp biasa pula memelihara tangisan, tidak pernah konsisten terhadap pendirian, Pagi tempe sore kedele !! membenci sepuas hati di kala dia masih hidup tapi menangisi setengah mati ketika dia sudah tiada,apakah ini manusiawi ?? jawabanya adalah TIDAK !!, orang indonesia tidak mampu menempatkan Benci dan sayang - salah dan benar - jelek dan tampan-pintar dan bodoh setara dan sejajar. orang indonesia terbiasa menilai yg pintar adalah Raja dan yg bodoh adalah Budak raja, si kaya adalah orang hebat yg harus di hargai dan simiskin adalah si Hina yg terus selalu di hinakan. orang Indonesia terjebak dogma salah dalam menemepatkan salah dalam memposisikan dan selalu salah dalam hal cara pandang. miskin dan kaya - pintar dan bodoh bagi ku adalah setara sejajar mereka adalah penyeimbang kehidupan, tak akan akan ada sikaya kalo ga ada si miskin dan tak akan ada si jahat kalo tidak ada si baik kelebihan orang bukanlah batu pijakan untuk mengangkat harga diri kita dan kekurangan orang bukan untuk di hinakan, kelebihan dan kekurangan orang sejatinya di setarakan dijadika cerminan dan pelajaran, tak ada hitam jika tak ada putih. jika ingin baik bukan berarti kita belajar tentang kebaikan saja tapi kita juga harus tau tentang sebuah keburukan itu lah yg di maksud dng keseimbangan. sejatinya kita menghargai dan mengagumi orang itu dikala dia masih hidup dan dikala dia sudah meninggal, dikala dia sedang menjabat ataupun tdk menjabat.mengkritisi /menasehati adalah tanggung jawab semua orang tapi baik buruknya dia bukanlah tanggung jawab kita untuk menilainya.. kita hanya bisa mengambil pelajaran dari apa yg di perbuat oleh orang lain selebihnya serahkan kepada Tuhan. Bencilah orang lain tapi jangan lupa untuk mengakui kelebihannya.Mari kita biasakan menghargai jasa orang tanpa harus melihat apakah dia masih ada atau sudah tiada , masih menjabat atau sudah tidak menjabat #puputpratelo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar