Sabtu, 14 April 2012

belajar bahasa japan bab 1

 Ungkapan yang sering dipakai



Youkoso irrashaimashita (selamat datang)

Ogenku desu ka (apa khabar)

chotto o machi kudasai ( tunggulah sebentar)

chotto matte kudasai (tunggulah sebentar)

ee, chotto ( eh,tunggu bentar ya)

Dou narimashita ka ? ( apa yang terjadi ?)

Dou iu imi desu ka ( apa artinya, apa maksudnya)

Gomen nasai / Gomen kudasai ( maafkan saya)

Kamaimasen (tidak apa)

Nan to osshaimashita ka ?( apa katamu ?)

Yukkuri hanashite kudasai ( bicaralah dengan pelan )

motto hakkiri ittekudasai (tolong ucapkan lagi lebih jelas)

oboete imasu (saya lupa)

wasuremashita (saya lupa)

Dou itashimashite ( tak apa, sama-sama, biasanya ketika seseorang mengucapkan terima kasih 'arigatou' kepada kita, dan kita membalasnya dengan 'iie, dou itashimashite')

douzo (silahkan)

douzo o hairi kudasai (silahkan masuk)

kekko desu ( that's fine , ya tak apa)

mata aimasho ( mari , ketemu lagi )

... o goshoukaishimasu ( mari , saya perkenalkan .... )
misal : tsuma o goshoukaishimasu ( mari,saya perkenalkan istri saya)

.... o oshiete kudasai (tolong,beritahukan....)
misal denwa bangou o oshiete kudasai (tolong beritahukan nomor telponnya)

zannen desu ne ( wah,terlalu buruk)

o doroita ( wow, kejutan)

o tesuu desu ga ...........( maaf mengganggu kamu,tapi.........)

odaijini ( jaga diri baik2,semoga lekas sembuh)

suteki desu ne (ya,bagus..)

sugoi (luar biasa,hebat)

oitomashimasu (permisi/maaf,saya harus pergi/saya harus meninggalkan pembicaraan ini) , dipakai ketika ingin memutuskan suatu pembicaraan karena ingin pergi.

Ganbatte kudasai (SEMANGAT !!) -- untuk menyemangati seseorang

omedetou (gozaimasu) (SELAMAT !)

Abunai ( awas, bahaya !)

Ki o tsukete (hati-hati)

Minggu, 18 Maret 2012

jalan KEHIDUPAN dan KEMATIAN

By : PUPUT PRATELO ( 愛の詩 ププト)
Menceritakan jalan kehidupan atau kematian adalah menarik sekali. Topik yang tidak bosan-bosannya diungkap, sejak manusia menyadari apa artinya sebuah kematian. Jika tidak ada kematian maka rasanya, agama juga tidak akan laku.

Adakah yang mampu memprediksi “jalan kehidupan” seseorang, atau “jalan kematian”-nya. Saya kira tidak. Oleh karena itulah maka ada istilah nasib, pulung atau faktor-x . Apa betul demikian ? Orang yang sedang merasa “sukses” tentu akan membantah dengan keras. Bisa. Bahkan dia dapat dengan arogan berkata : Aku bisa begini karena aku berusaha keras ! Siang dan malam membanting tulang. Jadi aku bisa seperti ini. Kalau dia, yang gagal itu, karena nggak mau berusaha sih ! Coba  kalau mau kayak aku !. Pasti bisa ! 
Selain itu, banyak buku-buku pengembangan diri yang menyatakan “ apa yang kamu pikirkan itulah kamu “, atau “ bermimpilah maka jadilah “, atau “ raihlah cita-citamu setinggi langit “, atau “ yakinlah apa yang kamu yakini, pasti akan terwujud “. Pada kenyataannya, apa semuanya bisa diwujudkan. Ok hanya “ waktu “-lah yang akan menjawabnya. Kadang-kadang, dapat dilihat (dari luar) bahwa dari diri seseorang jalan kehidupannya begitu lancar, ideal, tidak ada aral melintang, tapi bisa saja tiba-tiba jalan kematian menentukan lain. Kelihatannya semuanya sia-sia saat kematian datang.